my twitter

Minggu, 11 Maret 2012

SEJARAH NABI AYYUB AYUB


Assalamualaikum. wr. wb. berhubungan saya lagi alim, jadi saya akan memposkan sejarah NABI AYYUB 

Nabi Ayub As adalah putra ish bin ishak bin Ibrahim. Nabi Ayub adalah seorang yang kaya raya. Istrinya banyak, anaknya banyak, hartanya melimpah ruah dan ternaknya tak terbilang jumlahnya. Ia hidup makmur dan sejahtera. Walau demikian ia tetap tekun beribadah. Segala nikmat dan kesenangan yang dikaruniakan kepadanya tak sampai melupakaanya kepada Allah. Ia gemar berbuat kebajikan, suka menolong orang yang menderita terlebih dari golongan fakir miskin.

Cobaan Silih Berganti
                Para Malaikat di langit terkagum kagum akan keiklasan dan ketaatan Nabi Ayub dalam beribadah kepada Allah. Iblis yang mendengar pembicaraan itu merasa iri dan ingin menjerumuskan Nabi Ayub agar menjadi orang yang tak sabar dan celaka.
                Pertama iblis mencoba sendiri meenggoda Nabi Ayub tersesat dan tak mau bersyukur kepada Allah. Namun ia gagal. Nabi Ayub tak tergoyahkan. Iblis kemudian menghadap Allah  dan meminta izin untuk menggoda Nabi Ayub: “Wahai Tuhan, sesungguhnya Ayub yang senantiasa patuh dan berbakti menyembah-Mu, senantiasa memuji-Mu, tak lain hanyalah karena takut kehilangan kenikmatan yang telah Engkau berikan kepadanya. Semua ibadah tak ikhlas dan bukan karena cinta dan taat kepada-Mu. Andaikata ia terkena musibah dan kehilangan harta benda, anak-anak dan istrinya belum tentu ia akan taat dan tetap ikhlas menyembah-Mu.
                Allah berfirman kepada iblis: “Sesungguhnya Ayub adalah hamba-Ku yang saat taat kepada-Ku, ia seorang mu’min yang sejati . apa yang ia lakukan untuk mendekatkan diri kepada-Ku adalah semata-mata didorong iman yang teguh kuat dan taat yang bulat kepada-Ku. Iman dan taqwanya takkan tergoyah oleh perubahan duniawi. Cintanya kepada-Ku dan kebajikannya takkan menurun walaupun ditimpa musibah apapun yang dilanda dirinya dan hartanya. Ia yakin bahwa apa yang ia miliki adalh pemberian-Ku yang sewaktu-waktu dapat Aku cabut darinya atau menjadikannya berlipat ganda. Ia bersih dari segala prasangka dan tuduhanmu. Engkau tak rela melihat hamba-hambaKu anak-cucu Adam berada di jalan yang lurus. Untuk menguji keteguhan hati Ayub dan keyakinannya pada takdir-Ku. Kerahkanlah pembantu-pembantumu untuk menggoda Ayub melalui harta dan keluarganya. Cerai beraikanlah keluarganya yang rukun damai sejahtera itu. Lihatlah sampai dimana kemampuanmu untuk menyesatkan hamba-Ku. Ayub itu”
                Demikianlah kemudian iblis dan pembantunya mulai menguji keimanan Ayub. Mula-mula mereka membinasakan hewan ternak Nabi Ayub. Satu persatu hewan itu mati bergelimpangan disusul  lumbung gandum dan lhan pertanian Nabi Ayub terbakar dan musnah.
                Iblis mengira Nabi Ayub akan berkeluh kesah setelah kehilangan ternak dan lahan pertaniannya. Namun Ayub  tetap berbaik sangka kepada Allah. Segalanya ia serahkan kepada Allah. Harta adalah titipan Allah yang sewaktu-waktu dapat Allah ambil.
                Lalu iblis dan pembantunya mendatangi putra-putri Nabi Ayub  di sebuah gedung yang besar dan megah. Mereka menggoyangkan tiang gedung tersebut sehinnga bangunan itu roboh dan anak Nabi Ayub meninggal semua. Lalu Nabi Ayub diberikan penyakit yang membuat kulitnya terlihat menjijikan sehingga istinya yaitu Rahman meninggalkannya.
                Setelah ditinggal oleh rahman satu-satunya orang yang menyayangi dan merawatnya, kini Nabi Ayub hidup seorang diri. Di dalam kamarnya ia bermunajat kepada Allah sebagaimana tersebut dalam surat Shat ayat 41 yang artinya:
Dan ingatlah akan hamba Kami Ayub ketika ia menyeru tuhannya “sesungguhnya aku diganggu syaitan dengan kepayahan dan siksaan.

Ujian Nabi Ayub berakhir
                Allah menerima do’a Nabi Ayub yang telah mencapai puncak kesabarannya dan keteguhan imannya dalam menghadapi cobaan. Allah memerintah Nabi Ayub supaya ia menghentakan ka tanh, maka memancarlah air yang dapat dipakai untuk mandi dan minum. Dengan izin-Nya, Nabi Ayub sembuh dan sehat seperti sedia kala. Allah kisahkan peristiwa ni dalam surah Shad ayat 42-43 yang artinya:
Hantamkanlah kakimu, inilah air yang sejuk untuk mendi dan minum. Dan kami anugrahkan dia keluarganya dan kepada mereka sebanyak mereka pula sebagai rahmat dari kami dan pelajaran bagi orang-orang yang berfikir

Nabi Ayub Melaksanakan Sumpahnya
                Sementara itu Rahman yang telah pergi meninggalkan Nabi Ayub lama-lama merasa kasihan dan tak tega membiarkan Nabi Ayub seorang diri. Lalu ia datang menjenguk, namun ia tak mengenali suaminya lagi. Karena Nabi Ayub sudah sembuh dan keadaannya jauh lebih baik daripada sebelumnya. Lebih sehat dan lebih tampan. Nabi Ayub gembira melihat istrinyakembali. Namun ia teringat akan sumpahnya. Kini ia bimbang, istrinya sudah turut menderita bersama dengannya selama tujuh tahun itu, akankah ia memukuli istrinya seratus kali. Dalam kebimbangannya Allah berfirman dalam surah Shad ayat 44 yang artinya:
Dan ambillah dengan taganmu seikat(rumput), maka pukullah dengan itu dan janganlah engkau melanggar sympah. Sesungguhnya kami dapati dia (Ayub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baiknya hamba. Sesungguhnya dia amat ta’at(kepada Tuhannya)
Demikianlah Nabi Ayub As, memukuli istrinya dengan seikat rumput berjumlah seratus sebanyak satu kali saja untuk memenuhi sumpahnya.
Nabi Ayub As kembali hidup dengan keluarganya dan memperoleh kembali ketentraman hidup, dianugrahi oleh Allah anak anak  yang banyak. Di antara anak anak Nabi Ayub itu ada yang menjadi Nabi yaitu Nabi Dzulkifli.